sebelum mempelajari pasaran industri ada beberapa hal yang perlu di perlu diperhatikan seperti
1. analsis pelanggan
analisis karateristik dan kebutuhan pelangan serta pola pembelian yang dilakukan pelangganikasi
2. product planing
berkaitan dengan perencanaan produk baik, penembangan produk, modivikasi produkct lama
3. price Planing
kebijakan penetapan harga yang pas dengan mempertimbangkan faktotior biaya dan inflansi
4. distribution planing
merencanakan jalur dan rencana penjualan barang dan jasa
5. promotion planing
merencanakan program pengenalan product melalui iklan, promosi dll
ESENSI DARI MANAJEMEN PEMASARAN
Content:
- Marketing Mix and Key Marketing Activities
- Developing Market Segmentation
- Product Planning and Development
- Designing Marketing Communication Program
- Distribution Planning and Pricing Strategy
Pilihan Industri
Makanan
Marketing
Mix and Market Segmentation
Marketing
Mix (Bauran Pemasaran)
terdiri atas:
1.
Price
2.
Product
3.
Place (distribution)
4.
Promotin
Ke-4-nya merupakan elemen yang menuju
target pasar
Aktivitas Kunci Marketing:
1.
Consumer Analysis à Analisa karakteristik dan kebutuhan pelanggan, serta
pola pembelian yang dilakukan oleh para pelanggan
2.
Product Planning à Berkaitan dengan perencanaan produk – baik pengembangan produk baru,
modifikasi produk lama, ataupun product elimination
3.
Price Planning à Analisa tentang kebijakan penerapan harga yang pas, dengan
mempertimbangkan faktor biaya-biaya, faktor inflasi, dan juga faktor harga
produk pesain
4.
Distribution Planning à Perencanaan distribusi – dimana saja produk kita akan dijual dan juga
jalur distribusi yang akan digunakan
5.
Promotion Planning à Kombinasi dari iklan, publisitas, penjualan secara
personal, dan promosi penjualan untuk meningkatkan revenue penjualan
Matrik
Produk/Pasar
1. Market Penetration
-
Penetrasi
existing product dalam existing market – ditujukan untuk meningkatkan market
share
-
Efektif apabila
pasar bertumbuh atau belum mengalami kejenuhan
2. Market Development
-
Penetrasi
existing product ke dalam market yang lebih luas
-
Efektif jika
segmen pasar baru muncul karena adanya
perubahan dalam demografi pembeli atau perubahan gaya hidup, dll.
3. Product Development
-
Perusahaan
mengembangkan produk baru yang ditargetkan untuk segmen pasar yang sudah ada
-
Efektif apabila
perusahaan memiliki portofolio produk dan brand yang kuat
4. Diversification
-
Perusahaan
mencoba tumbuh dengan menargetkan produk baru ke segmen pasar baru
-
Diversifikasi
dimanfaatkan agar perusahaan tidak tergantung pada
hanya satu produk/satu pasar
Tipe Segmentasi
Pasar
1. Geografis :
Berdasarkan pada variabel regional seperti wilayah,
iklim, kepadatan populasi, dan tingkat pertumbuhan populasi.
2.
Demografis :
Berdasarkan pada variabel
seperti umur, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan , pekerjaan, pendapatan,
dan status keluarga
3.
Psikografis
: Berdasarkan pada variable seperti nilai, sikap, dan gaya hidup
4.
Perilaku:
Berdasarkan pada variabel
seperti tingkat dan pola penggunaan, sensitivitas harga, dan kesetiaan merek
Product Planning
and Development
Convenience
Goods
•
Dapat dibeli
dengan usaha minimum, karena pembeli telah memiliki pengetahuan dari
karakteristik produk sebelum berbelanja
•
Konsumer tidak
ingin mencari informasi tambahan (karena item tersebut telah dibeli
sebelumnya).
•
Bahan pokok
merupakan item dengan harga murah yang secara rutin
dibeli secara teratur, seperti sabun cuci, susu, dan sereal
•
Barang
impulse merupakan item yang tidak
direncanakan untuk dibeli oleh konsumer secara khusus, seperti permen, majalah,
dan es krim
•
Barang
emergensi merupakan item yang dibeli
dalam kebutuhan yang mendesak, seperti payung di musim hujan, ban untuk
mengganti ban yang kempes, atau aspirin untuk sakit kepala
Shopping Goods
•
Konsumer belum
memiliki informasi yang memadai mengenai alternatif produk dan atributnya,
sehingga harus memperoleh pengetahuan lebih lanjut untuk memutuskan membelinya
•
Untuk attribute-based
shopping goods. Barang-barang dengan kombinasi atribut yang baik akan
dibeli. Barang elektronik Sony dan pakaian Calvin Klein dipasarkan sebagai
attribute-based shopping goods
•
Untuk price-based
shopping goods. Konsumer memutuskan membeli produk/jasa berdasar harga
terbaik.
Specialty Goods
•
Dalam kategori
ini, konsumer cenderung setia pada merek tertentu.
•
Mereka mampu
melakukan usaha yang signifikan untuk memperoleh merek yang diinginkan dan mau
membayar lebih mahal daripada produk pesaingnya, jika diperlukan.
•
Untuk specialty
goods, konsumer tidak akan melakukan pembelian jika yang mereka inginkan tidak
tersedia. Barang penganti tidak akan diterima.
Merencanakan
Produk Baru
1.
Idea
Generation : Pencarian sistematis dan kontinyu bagi
munculnya peluang produk baru
2. Product Screening:
Setelah perusahaan
mengidentifikasi produk yang potensial, maka perusahaan harus menyaringnya
3.
Dapat
menggunakan checklist penyaringan produk baru untuk evaluasi pendahuluan mereka
Merencanakan
Produk Baru
1. Concept Testing
-
Menguji konsep
menyajikan konsep produk kepada konsumer; dan mencoba mengukur sikap dan
ketretarikan konsumer atas konsep awal pengembangan produk tersebut
-
Concept testing
merupakan cara yang cepat dan dengan tidak mahal untuk mengukur antusiasme
konsumer
2. Business Analysis
-
Analisa bisnis
dilakukan untuk menguji kelayakan produk secara finansial
-
Dalam fase ini
dianalisa mengenai potensi demand, proyeksi biaya, level kompetisi, investasi
yang dibutuhkan dan potensi profit
Merencanakan
Produk Baru
1. Product Development
-
Pengembangan
produk mengkonversi ide produk menjadi bentuk fisik dan mengidentifikasi dasar
strategi pemasaran
-
Meliputi
pembuatan produk, packaging, pemberian merek, positioning produk, dan usage and
attitude testing
2. Test Marketing
-
Menguji
pemasaran meliputi penempatan produk untuk dijual di satu area yang dipilih dan
disertai pelaksanaan marketing plan yang terbatas. Lalu dilihat kinerja
penjualannya.
-
Tujuannya adalah
untuk mengevaluasi kinerja produk dan program pemasaran secara terbatas –
sebelum a full-scale introduction
3. Komersialisasi
-
Setelah
pengujian awal secara terbatas selesai dilaksanakan, perusahaan siap untuk
mengenalkan produk ke pasar secara penuh.
-
Komersialisasi
termasuk implementasi rencana pemasaran dan produksi secara menyeluruh (full
scale).
Designing Marketing Communication Program
Mengidentifikasi Sasaran
àSiapa yang akan menjadi
sasaran komunikasi ?
•
Pelanggan industri besar?
•
Pelanggan retail?
•
Pengambil keputusan?
•
Pembawa pengaruh?
1.
Tipe hedonis : tipe yang mengambil keputusan
pada sisi emosional, prestise dan subyektif
2.
Tipe utilitarian : tipe yang mengambil
keputusan berdasar benefit nyata dan fungsi yang diatawarkan
produk.
Menentukan
Tujuan Komunikasi
•
Setelah teridentifikasi sasaranya, maka
tahapan berikutnya adalah : menentukan tujuan komunikasi
•
Tujuan komunikasi dapat dibedakan menjadi tiga aspek:
1. Apakah
pemasar ingin menempatkan pesannya dalam benak konsumen (kognitif)
2.
Apakah ingin merubah sikapnya (afektif)
3.
Atau mendorong konsumen untuk berbuat sesuatu
(perilaku)
Hirarki
Efek Kesadaran
1.
Awareness :
a. Jika
sebagian besar audiens belum mengenal obyek, maka tugas komunikator adalah
membangun awareness (kesadaran), mungkin sekedar pengenalan produk, dengan
pesan sederhana yang diulang-ulang.
b. Contoh
: kesadaran pelanggan akan produk listrik pra bayar masih rendah; maka dalam
tahap ini pengenalan produk ini perlu dilakukan secara gencar untuk membangun
awareness mengenai hadirnya produk listrik pra bayar.
2.
Knowledge
a. Pelanggan
mungkin sudah ada yang tahu dan sadar akan adanya produk listrik pra bayar,
tapi hanya sebatas itu.
b. Dalam
tahapan ini, perusahaan mulai melakukan pengenalan produk secara lebih rinci
(product knowledge) sehingga pelanggan menjadi lebih tahu apa itu produk
listrik pra bayar
3.
Liking
a. Jika
pelanggan sudah mengenal dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai produk
itu, bagaimana perasan mereka mengenai produkt tesebut? Apakah mereka mulai
tertarik dan tumbuh minat untuk memakai produk tersebut?
4.
Preference
a. Pelanggan
mungkin menyukai produk listrik pra bayar tersebut, namun tetap memilih
pembayaran secara konvensional.
b. Dalam
hal ini, komunikator bisa membangun preferensi pelanggan dengan mempromosikan
benefit dan fitur-fitur yang memberikan manfaat lebih dari produk tersebut
dibanding produk lainnya.
5.
Conviction
Pelanggan mungkin suka produk tertentu, namun belum yakni akan
membelinya. Tugas komunikator adalah meyakinkan pelanggan yang sudah berminat
bahwa produk listrik pra bayar adalah pilihan yang baik bagi mereka.
6.
Purchase
a. Pelanggan
mungkin sudah punya keyakinan, namun belum tergerak juga untuk melakukan
pembelian.
b. Dalam
hal ini komunikator bisa merancang program untuk menawarkan produk secara
promosi, misal dengan diskon, dapat hadiah, dll.
Tiga Tipe Tujuan Komunikasi
1.
Informing
a. Menginformasikan
pelanggan mengenai keberadaan suatu produk baru
b. Memperkenalkan
cara pemakaian baru dari produk tertentu
c. Menyampaikan
perubahan harga kepada pelanggan
d. Menjelaskan
cara kerja suatu produk
e. Meluruskan
kesan yang keliru
f. Membangun
citra perusahaan
2.
Persuading
a. Membentuk
pilihan produk atau merek
b. Mengalihkan
pilihan ke produk tertentu
c. Mengubah
persepsi pelanggan terhadap atribut produk
d. Mendorong
calon pelanggan untuk melakukan pembelian
3.
Reminding
a. Mengingatkan
pelanggan akan tempat-tempat pembayaran listrik
b. Mengingatkan
pelanggan untuk menggunakan listrik secara hemat
c. Membuat
pelanggan tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan layanan masyarakat
Merancang
Isi pesan – Appeal (daya tarik)
1. Rational Appeal :
a.
Beorientasi pada pemberian informasi yang
bersandar pada fakta-fakta yang rasional
b.
Mengedepankan benefit fungsional dari suatu
produk (ada value addedd yang nyata)
c.
Pesan menggambarkan mutu, nilai ekonomis, atau
kinerja produk
d.
Contoh : iklan mobil panther yang
mengedepankan nilai irit bahan bakar
2. Emotional Appeal
a.
Beorientasi pada upaya untuk menggelitik aspek
emosi dan perasaan (feeling) pelanggan
b.
Mengedepankan nilai prestise suatu produk;
memiliki produk diasosiasikan dengan gengsi tertentu
c.
Contoh : iklan mobil BMW, atau sabun
kecantikan LUX
3. Moral Appeal
a. Beorientasi
pada upaya menggugah nurani pelanggan akan hal yang baik/benar atau
bermoral/tidak bermoral
b. Sering
digunakan dalam iklan layanan masyarakat, seperti bahaya narkoba, AIDS, dan
kampanye anti korupsi
Struktur Pesan
•
Selain bertumpu pada ISI PESAN, maka
efektivitas komunikasi juga dipengaruhi oleh strukturnya.
•
Struktur merupakan urutan penyajian suatu
pesan; misal, dimana meletakkan bukti keunggulan produk, apakah didepan,
ditengah atau dibelakang? Apakah pesan diakhiri dengan kesimpulan yang pasti :
Kecap ABC kecap nomer satu. Atau pelanggan dibiarkan mengambil kesimpulan
sendiri : how low can you go?
Format Komunikasi
•
Format komunikasi adalah tampilan audio visual
yang akan ditayangkan (jika di TV) atau visual (media cetak) dan audio (radio).
•
Format komunikasi didesain dengan dengan
mengacu pada sejumlah elemen kunci, yakni :
•
Aspek estetika
•
Aspek kultur lokal
•
Aspek efektivitas tayangan untuk diingat dalam
benak konsumen
•
Dalam format komunikasi, juga perlu diperlu
diperhatikan sumber yang akan menjadi ikon tayangan : apakah orang biasa,
selebritis, tokoh masyarakat atau tokoh olahraga?
Perencanaan Distribusi dan Strategi Penentuan Harga
Perencanaan Distribusi
•
Perencanaan distribusi merupakan
pembuatan keputusan sistematis yang berhubungan dengan pergerakan fisik dan
transfer kepemilikan produk dari produser kepada konsumer.
•
Meliputi transportasi, penyimpanan, dan
transaksi pelanggan.
•
Fungsi distribusi diselesaikan melalui jalur
distribusi.
•
Organisasi atau orang-orang yang mengelola
proses distribusi ini dikenal sebagai channel
members atau middlemen.
Konsumer dan Penentuan Harga
1. Konsumer
a. Hubungan
antara harga dan persepsi dan pebelian oleh konsumer dijelaskan oleh dua
prinsip ekonomi – hukum permintaan dan hukum elastisitas harga yang diminta
b. Hukum
permintaan menyatakan bahwa permintaan biasanya lebih banyak
ketika harga produk/jasa rendah
c. Elastisitas
harga yang diminta mendefinisikan sensitivitas pembeli terhadap
perubahan harga
2. Elastic Demand
Elastic demand terjadi
jika perubahan relatif kecil dalam harga berdampak besar terhadap jumlah
permintaan
3. In-elastic Demand
Inelastic demand terjadi jika perubahan harga hanya
berpengaruh sedikit atau tidak sama sekali terhadap besarnya jumlah permintaan.
Pesaing
dan Penentuan Harga
1. Pesaing
Elemen
lain yang berkontribusi terhadap tingkat pengendalian harga adalah kondisi
persaingan
2. Market-controlled price
environment
Ditandai
oleh persaingan yang ketat, perusahaan secara individual tidak bisa mengatur
harga secara sembaragan
3. Company-controlled priced
environment
Persaingan
bersifat moderat, ditandai dengan produk yang terdiferensiasi, perusahaan bisa
mengkontrol harga secara relatif independen
4. Government-controlled price
environment
Ditandai
dengan penentuan harga oleh pemerintah. Contohnya harga tarif listrik.
Channel Members dan
Penentuan Harga
1. Channel Members
-
Channel members yang besar dan kuat – seperti
Carefour – bisa ikut menetapkan harga yang mereka inginkan.
-
Channel members juga cenderung meminta harga
yang lebih murah untuk produk-produk baru yang belum dikenal pasar. Mereka juga
kadang enggan menjualnya sama sekali.
-
Untuk memastikan kerjasama channel member
dengan penentuan harga, manufaktur perlu mempertimbangkan empat faktor: channel member profit margins, price
guarantees, special deals, and the impact of price increases
Strategi Harga
1. Strategi Harga berdasarkan
Biaya
Dengan
strategi harga berdasarkan biaya, pemasar menentukan harga dengan
menghitung biaya-biaya, biaya overhead, dan kemudian menambahkan margin
keuntungan yang diinginkan
2. Strategi Harga berdasarkan
Permintaan
Pemasar
menentukan harga setelah meneliti keinginan konsumer dan memastikan range harga
yang dapat diterima oleh target pasar
3. Strategi Harga berdasarkan
Persaingan
a. Pemasar
menentukan harga berdasar kondisi harga yang ditawarkan pesaing
b. Harga
mungkin berada di bawah pasar, sesuai pasar, atau di-atas pasar, tergantung
pada kesetiaan pelanggan, reputasi, dan kondisi lingkungan persaingan.
Sumber kajian: Yodhia Antariksa, Msc
Bacaan Lanjutan yang Direkomendasikan:
1.
Joel R. Evans and Barry Berman, Marketing in
the 21st Century, Atomic Dog Publishing
2.
Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Marketing
Management, Prentice Hall.