A.
Sifat Bahan
Bahan biasanya
mempunyai keunggulan ditinjau dari segi keuletan, tahan terhadap korosi mulur
atau suhu kerja yang tinggi tapi mahal. Oleh karena itu, pemilihan sering tidak
semata – mata berdasarkan pertimbangan teknis, pertimbangan ekonomis memegang
peran yang penting pula.
B.
Pemilihan Bahan
Beberapa
sifat teknis yang harus di perhatikan sewaktu pemilihan :
1.
Sifat mekanik
Ø
Modulus
elastistas
Ø
Batas Mulur
Ø
Kekuatan tarik
Ø
Sifat fatik
Ø
Keuletan
Ø
Impak
Ø
Tahan Aus
Ø
Perbandingan
kekuatan /berat
Ø
Daya tahan
terhadap
a)
Tekuk
b)
Torsi
c)
Geser
d)
Peka takik
e)
Fatik takik
2.
Sifat yang di
perlukan selama proses pembentukan
Ø
Mampun mesin
Ø
Mampu las
Ø
Karateristik
pengerjaan dingin
Ø
Karateristik
pengerjaan panas
Ø
Mampu tempa
3.
Sifat sehubungan
dengan pengaruh lingkungan
Ø
Daya tahan
korosi
a)
Dalam cuaca
biasa
b)
Di bawah
pengaruh unsur – unsur kimia, minyak,gemuk, pelumas
C.
Pengelompokan Bahan
Secara garis besar,
bahan – bahan yang digunakan dalam teknik dapat di kelompokan dalam dua
kelompok besar:
1.
Bahan logam
Ø
Besi, Baja, dan
paduannya (ferrous)
Ø
Logam bukan besi
dan paduannya (nonferrous)
2.
Bahan bukan
Logam
Ø
Organic
Ø
Anorganik
Nilai seperti kekuatan
tarik yang dicantumkan merupakan harga rata – rata , karena secara tepat
nilai tersebut tergantung pada berabagai
factor seperti kadar unsur paduan, cara pembentukan/ pengerjaan dan perlakuan
panas. Umumnya logam sangat jarang di
gunakan dalam keadaan murni kecuali dalam keadaan khusus
jenis logam
|
kekuatan tarik
|
Keuletan
|
Titik cair
|
kekerasan
|
Mpa
|
%
|
oc
|
Brinel
|
|
Besi dan baja
|
110 – 207
|
0 -1
|
1370
|
100 - 150
|
besi cor kelabu
|
310
|
0 -1
|
1370
|
450
|
baja
|
276 - 2070
|
15 -22
|
1425
|
110 – 500
|
bukan besi
|
|
|
|
|
aluminium
|
83 – 310
|
10 – 35
|
660
|
30 – 100
|
tembaga
|
345 – 689
|
5 - 50
|
1080
|
50 – 100
|
magnesium
|
83 – 345
|
9 – 15
|
650
|
30 – 60
|
seng
|
48 – 90
|
2 - 10
|
785
|
80 – 100
|
titan
|
552 - 1034
|
-
|
1800
|
158 – 266
|
Nikel
|
414 - 1103
|
15 -40
|
1450
|
90 – 250
|
|
|
|
|
|
Umumnya kekuatan tarik
bahan baku besi/ baja lebih rendah, akan tetapi daya tahan koorsinya lebih
baik. Namun harganya lebih mahal di bandingkan dengan besi baja sehingga hanya
di gunakan maksud – maksud tertentu.
Antara bahan organic
dan anorganik terdapat perbedaan sifat yang mendasar bahan organic umumnya
larut dalam cairan organic sepoerti alcohol, akan tetapi sukar larut dalam air.
Bahan organic umumnya lebih tahan terhadap panas di bandingkan dengan bahan organic.
D.
Bijih (Mineral) Sebagai Bahan Baku
Proses pengolahan besi
dari biji besi pada dasarnya merupakan proses reduksi oksida besi yang terdapat
di alam bebas. Pengunaan besar – besaran
bermula pada abad 14 dengan di
kembangkanya prpses dapur tinggi. Di susul dengan penemuan proses pemurnian dan
pembuatan baja antara lain proses besseme, proses Thomas dan proses “ Open Hearth”
Di dalam logam bukan
besi (nonferrous) aluminium merupakan logam ringan yang cukup menonjol.
Pengolahanya dari bauskit memerlukan energy listrik yang cukup besar sehingga meskipun cadangan biji bauskit cukup melimpah.
Berikut jenis – Jenis
logam Sebagai berikut:
1.
Aluminium
Susunannya
: bauksit (gibsin Al2O3, 3H2O dan di
aspor A2O3, H2O)
Tempat
ditemukan : Indonesia USA
2.
Besi
Susunannya
: Hematit (Fe2O3), 70% Fe / Magnetit (Fe3O4), 72,4%
Fe
Magnetik (Fe2O4),
72,4 % F
Tempat
ditemukan : USA, India, Australia
3.
Timah Putih
Susunannya
: Kaserit (Sn O2)
Tempat
ditemukan : Indonesia, malaysia, Bolinia
4.
Seng
Susunannya
: Spalet (Zn S)
Tempat
ditemukan : USA
5.
Tembaga
Susunannya
: Kalkosit (Cu2 s) dan Bornit
(Cu FeS3)
Tempat
ditemukan : Zambia, USA, Indonesia
6.
Sulfida – Sulfida
Pentladit ditemuan di Canada dan
Indonesia
E.
Struktur Logam
Dalam keadaan
Padat Logam mempunyai bentuk Kristal,
dan atom – taom tersusun mengikuti pola geometri tertentu sewaktu membeku.
Dikenal 7 sistem kisi ruang. Bentuk dan ukuran sel satuan dari kisi tersebut
dapat ditentukan secara difraksi sinar –X. Kisi kubik pemusatan ruang mempunyai
atom pada setiap titik sudut kubus dan
sebuah di pusatnya. Besi (α – Fe) pada suhu ruang, khrom, molibden, Vanadium
dan tungsten memiliki bentuk kisi.
Pada umumnya
campuran/paduan logam akan menghasilkan susunan atom yang berlainan dengan
logam induknya . tambahan atau campuran tertentu dapat menghasilkanlarutan
padat subtitusi. Sebagai contoh dapat di kemukakan kuningan yaitu paduan
tembaga dan seng. Disini atom atom seng dapat menggantikan atom – atom tembaga
dalam kisi.
Karbon dalam
besi membentuk larutan padat intersiti. Karena ukuran atom karbon kecil
daripada atom besi atom karbon dapat menempati ruang kosong di sela – sela atom besi dalam kisi. Ikatan
antar logam terbntuk apabila beberapa logam tertentu membentuk paduan dan
struktur kisi sangat rumit.
F\.
Pembentukan Butir
pada
Saat logam cair membeku, atom – atom mengatur diri mengikuti suatu
polageometris tertentu. Mula – muala membentuk inti yang kemudiantumbuh menjadi
Kristal dengan susunan kisi yang teratur. Inti tersebut terjadi sewaktu logam
cair mulai membeku dan arah pertumbuhannya acak.
Bear butir tergantung pada laju pendinginan dan pada
proses pengerjaan panas atau pengerjaan dingin sewaktu logam terbentuk, logam
dengan butiran yang halus umumnya memiliki kekuatan dan keuletan yang lebih bak
dibandingkan dengan logam butiran kasar. Hal ini di sebabkan kartena pada prose
deformasi, logam berbutir halus mempunyai hambatan slip yang libih besar.
Kekerasan maupun ukiuran butir tergantung pada riwayat
termal logam, pencelupan logam panas dari suhu tinggi akan meningkatkan kekeran
logam tersebut dan pendinginan perlahan
lahana akan menghasilkan logam yang lunak. Anil, yaitu pendinginan perlahan
lahan dari suhu yang tinggi akan melunakan logam. Meningkatkan ketangguhan,
mentiadakan tegangan – tegangan dan meningkatkan keuletan logam.
G.
Penelitian dengan Mikroskop
Dengan pertolongan
mikroskop dapat di teliti permukaan
logam yanhg telah di polis selain deformasi permukaan dapat di periksa juga
susunan dari logam tersebut. Setelah logam di polis, permukaan logam yang halus
itu tertutup oleh selaput terdeformasi dengan etsa selaput tersebut terkikis,
permukaan menjadi buram, sebagian batas butir terkikis dan komponen – komponen
tertentu akan Nampak akibat kikisan
selektif dari larutan eksa tadi. Larutan eksa yang lazim di gunakan untuk baja
adalah campuran 3 bagian asam nitrit dengan 97 bagian alcohol.
Butir logam biasanya di
periksa dengan perbesaran 100 × meskipun dapat di gunakan pembesarfan yang
lebih besar. Untuk bhan etsa dapat di pilih berbagai jenis larutan kimia
tergantung pada tujuan pengunanya.
H.
Sifat Bahan
sifat bahan mencakup
berat jenis, tekanan, Uap, muai panas, daya hantar panas, sifat listrik, dan magnit dan sifat teknik lainya. Yang di
maksud dengan sifat teknik adalah : kekuatan tarik , kekuatan tekan, kekuatan
torsi, modulus elastisitas dan kekerasan. Dan sifat utama dalah kekuatan tarik
dan kekerasan.
1.
Kekuatan tarik
Kekuatan tarik di tentukan dengan percobaan tarik.
Disini benda uji dengan bentuk di tarik oada kedua ujungnya
Kekuatan tarik merupakan sala satu sifat bahan yang
dapat di gunakan untuk memperkirakan karateristik bahan sewaktu mengalami
lenturan dan pemesinan.
Modulus elastisitas menjadi ciri khas kekakuan bahan
dan dapat di tentukan dari kemiringan bagian linear kurva tegangan – renggangan
2.
Kekuatan geser
\ hingga kini belum ada standar
pengujian umum untuk menentukan karateristik geser atau torsi. Namun data –
data yang mengenai ke duanya dapat di
jump;ai di buku – buku pegangan
3.
Keuletan
Keuletan adalah suatu sifat bahan. Bahan yang mudah
di tekuk.di tarik. Di renggang, dll. Percobaan arikl dapat di gunakan sebagai
patokan keuletan sesuatu bahan dengan
menentukan besar regangan (dalam %) pada saat benda uji putus. Oleh
karena itu
Persentase perpanjangan =
Diaman : L = Panjang ukur
semula dalam mm
Lf = Jarak
antara tanda setelah benda uji yang putus di
gabungkan kembali dalam mm
4.
Percobaan impak dan
percobaan Fatik
Satu jenis logam mungkin sangat keras dan kuat
namun tidak tahan terhadap beban kejut atau impak. Cara pengujian yang lazim di
gunakan untuk mengetahui ketahanan terhadap bebabn kejut adalah percobaan
Charpy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar